MUNGKIN di antara Anda masih ingat, sewaktu bersekolah mulai TK hingga SMA, bangku merupakan benda yang tak dapat dipisahkan saat belajar. Kursi kayu tanpa lengan itu menjadi salah satu garapan Ayos (37) yang menekuni peluang usaha itu.Ayos merupakan salah seorang penanggungjawab bengkel kerja pembuatan perlengkapan Kab. Bandung Barat. Ia menuturkan, pesanan bangku dan meja sekolah setiap harinya tidak pernah berhenti, terkecuali ketiabisan bahan baku utama yaitu kayu mahoni yang dipasok dari Cianjur dan Jampang Kab. Sukabumi.
Menurut warga Sumedang itu, bengkel kerja pembuatan bangku dan meja sekolah majikannya sudah terbiasa memenuhi pesanan dari sekolah-sekolah di Kab. Bandung Barat dan Kota Cimahi. Awal Januari ini saja, sudah ada dua belas pesanan paket kelas . Belum lagi, pesanan spontan dari pembeli yang ingin segera menerima barangnya dalam sehari. "Satu paketnya terdiri dari 40 kursi, 20 meja, 1 set lemari, meja dan kursi guru serta satu papan tulis. Jumlah keseluruhan mencapai Rp 6 juta. Kalau paket perlengkapan meja, lemari guru, dan papan tulis itu Rp 1 juta," kata dia yang ditemui di bengkel kerjanya
Bengkel spesialis perlengkapan kelas itu, kata Ayos, menerima pesanan eceran atau per set. Satu set dua bangku sekolah dan meja murid seharga Rp 250.000. Berbeda dengan sekolah biasa, untuk bangku kuliah yang menyatu dengan meja harganya mencapai Rp 125.000 per unit.Ayos mengaku, tidak pernah khawatir mengecewakan para konsumennya dalam hal pemenuhan pesanan. Ia dibantu oleh dua puluh orang tenaga kerja borongan. Setiap orangnya mampu menghasilkan hingga sepuluh unit bangku murid ukuran biasa. Begitu juga dengan lemari yang dapat diselesaikan dalam waktu hanya satu hari.
Imas (35), sang pemilik bengkel menambahkan, usaha di mebelair tersebut sudah ditekuni sejak tiga tahun lalu, berbarengan dengan lahirnya Kab. Bandung Barat. Dia membaca peluang di Kab. Bandung Barat yang akan melakukan pembenahan bidang pendidikan. Dengan alasan tadi, ia pun memilih usaha pembuatan bangku sekolah yang digelutinya. Sebelumnya, ia adalah seorang kontraktor pembangunan di Kab. Bandung Barat.Usaha ini tergolong sangat menjanjikan bagi para pelakunya. Sebagai gambaran. Imas kini memiliki penghasilan bersih hingga mencapai Rp 12 juta per bulan. "Jumlah itu , sudah di luar biaya modal," kata dia
Imas (35), sang pemilik bengkel menambahkan, usaha di mebelair tersebut sudah ditekuni sejak tiga tahun lalu, berbarengan dengan lahirnya Kab. Bandung Barat. Dia membaca peluang di Kab. Bandung Barat yang akan melakukan pembenahan bidang pendidikan. Dengan alasan tadi, ia pun memilih usaha pembuatan bangku sekolah yang digelutinya. Sebelumnya, ia adalah seorang kontraktor pembangunan di Kab. Bandung Barat.Usaha ini tergolong sangat menjanjikan bagi para pelakunya. Sebagai gambaran. Imas kini memiliki penghasilan bersih hingga mencapai Rp 12 juta per bulan. "Jumlah itu , sudah di luar biaya modal," kata dia